TpzoBSM0TUOlTpAoBSW9GUC9GA==

Sandiaga Uno: Di Tengah Badai Global, Ekonomi RI Masih Punya Harapan

Sandiaga Uno: Di Tengah Badai Global, Ekonomi RI Masih Punya Harapan
Lewat bincang santai di program Koneksi, Cuap-Cuap Cuan CNBC Indonesia, Sandi membuka tabir pandangannya soal kondisi ekonomi terkini yang diwarnai ketegangan global.

Mediatama Prakarsa, - Sandiaga Salahuddin Uno, tokoh pengusaha sekaligus eks Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, kembali bersuara. Lewat bincang santai di program Koneksi, Cuap-Cuap Cuan CNBC Indonesia, Sandi membuka tabir pandangannya soal kondisi ekonomi terkini yang diwarnai ketegangan global.

Menurutnya, dunia saat ini sedang berada di tengah turbulensi hebat: perang dagang jilid dua yang dipantik kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump, hingga konflik geopolitik yang kian runcing. "Situasi eksternal sangat tidak mendukung," tegasnya, Selasa (8/4/2025).

Namun, di balik tekanan global itu, Sandi menilai Indonesia tetap punya alasan untuk optimistis. Ia menyebut fundamental ekonomi nasional masih cukup solid, dengan proyeksi pertumbuhan yang bisa bertahan di angka 5%.

"Kalau nggak ada gejolak luar biasa, angka 5% itu realistis," ujar pendiri Saratoga ini. "Fundamentalnya masih menjanjikan."

Meski demikian, ia tak menutup mata pada tantangan dalam negeri. Daya beli yang melemah dan mengecilnya kelas menengah dinilainya sebagai ancaman serius bagi konsumsi rumah tangga—motor utama penggerak ekonomi Indonesia.

"Ini jadi PR besar kita," akunya. Tapi Sandi melihat ada satu mesin ekonomi yang masih bisa dimaksimalkan: investasi.

Ia pun menggarisbawahi pentingnya menjaga konsumsi domestik, sebagai penyeimbang tekanan ekspor. "Domestik kita kuat, tinggal bagaimana kebijakannya bisa tepat," ucapnya.

Sandi pun menaruh harapan besar pada kebijakan belanja negara yang lebih produktif. Ia memuji langkah Presiden Prabowo Subianto yang merealokasikan anggaran Rp 306,69 triliun dari pos administratif ke sektor yang lebih berdampak langsung ke masyarakat.

"Ini langkah tepat. Potong yang repetitif, alihkan ke yang produktif," katanya.

Bagi Sandi, jalan menuju pertumbuhan memang tak mudah. Tapi selama daya beli dijaga, konsumsi dikuatkan, dan investasi didorong, Indonesia masih punya peluang untuk melaju di tengah badai. *

Type above and press Enter to search.