Mediatama Prakarsa, Cimahi - Dalam setiap manusia tersembunyi kekuatan tak kasatmata kemampuan untuk berpikir, merasakan, dan bertindak. Itulah yang disebut budaya, inti dari akal budi yang membedakan manusia dari makhluk lainnya.
Budaya bukanlah benda, melainkan daya; sebuah potensi dalam diri manusia untuk mencipta, menghargai keindahan, memahami nilai, dan menata kehidupan.
Namun, ketika daya cipta, rasa, dan karsa itu diwujudkan dalam bentuk konkret dalam bahasa yang dituturkan, lagu yang dinyanyikan, tarian yang diwariskan, sampai sistem nilai yang dipegang teguh maka lahirlah kebudayaan.
Jejak langkah manusia dalam sejarahnya, cermin dari perjalanan panjang suatu masyarakat membentuk jati dirinya.
Secara singkat, budaya adalah benih, kebudayaan adalah buahnya. Budaya hidup di dalam kepala dan hati manusia, sementara kebudayaan hidup dalam kehidupan bersama.
Budaya itu potensi, kebudayaan itu hasil. Budaya bersifat personal dan universal, kebudayaan bersifat sosial dan historis.
Dengan memahami perbedaan keduanya, kita bisa lebih bijak dalam merawat warisan dan mengembangkan peradaban.
Sebab kebudayaan yang kaya selalu berakar pada budaya yang kuat yakni manusia-manusia yang berpikir jernih, merasa dalam, dan bertindak arif.
Akhir kata, bijak dan pergunakan adab dalam membaca (Iqro) fakta dan data, karena di sanalah letak cerminan adab kebudayaan yang tak hanya menghidupkan ilmu, tapi juga memuliakan manusia.
Oleh: Herry Soetarto
Follow Mediatama Prakarsa untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel