TpzoBSM0TUOlTpAoBSW9GUC9GA==

Underpass Kedua Cimahi Siap Dibangun, Kemacetan Gatot Subroto Terurai 2026

Underpass Kedua Cimahi Siap Dibangun, Kemacetan Gatot Subroto Terurai 2026
Underpass Kedua Cimahi Siap Dibangun, Kemacetan Gatot Subroto Terurai 2026 (Ilustrasi)

Mediatama Prakarsa, Cimahi - Kota Cimahi bersiap menambah infrastruktur baru berupa underpass kedua sebagai langkah strategis mengurai kepadatan lalu lintas. Setelah hadirnya Underpass Sriwijaya atau Underpass Ir. Sukarno, kini proyek terowongan bawah tanah berikutnya akan segera dibangun melalui program prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) tahun 2026.

Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi menyatakan dukungan penuh terhadap rencana tersebut dan mulai melakukan sejumlah persiapan teknis. Underpass baru bakal berlokasi di Jalan Gatot Subroto, tepat di bawah perlintasan sebidang JPL 149 Cimahi, yang berada tidak jauh dari Stasiun Cimahi dan Rumah Sakit Dustira titik yang selama ini dikenal sebagai salah satu kawasan paling padat.

Dukungan TNI Siap, Aset Lahan Pussen Armed Akan Dilibatkan

Wali Kota Cimahi Ngatiyana mengungkapkan bahwa proses komunikasi dengan TNI telah dilakukan secara intensif, mengingat sebagian lahan milik Pussen Armed akan terdampak pembangunan.

“Alhamdulillah, kami bersyukur pihak keluarga besar TNI menyetujui adanya pembangunan underpass di tahun 2026. Komunikasi dan koordinasi adalah yang paling penting,” ujar Ngatiyana, Selasa 25 November 2025.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa tahap berikutnya akan difokuskan pada penyelesaian administrasi dan penetapan titik proyek agar pembangunan berjalan sesuai aturan dan tidak menabrak regulasi pemanfaatan lahan milik TNI.

Upaya Reduksi Kemacetan dan Potensi Kecelakaan

Ngatiyana telah meninjau pengukuran awal lokasi proyek pada Senin 24 November 2025. Ia menilai kehadiran Underpass Gatot Subroto – Pussen Armed sangat mendesak karena arus lalu lintas di kawasan tersebut semakin padat seiring meningkatnya jadwal perjalanan KA Feeder Whoosh rute Padalarang–Bandung.

Frekuensi perjalanan kereta yang tinggi membuat buka-tutup palang perlintasan terjadi lebih sering bahkan dalam rentang waktu seperempat hingga setengah jam sekali sehingga memicu antrean kendaraan dan risiko kecelakaan.

“Ini untuk mengurangi kemacetan, menghilangkan perlintasan sebidang sesuai aturan Kementerian Perhubungan, dan mengurangi risiko kecelakaan akibat intensitas pergerakan kereta,” tegasnya. *

Follow Mediatama Prakarsa untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel

Type above and press Enter to search.