TpzoBSM0TUOlTpAoBSW9GUC9GA==

KEK Jadi Laboratorium Transisi Energi, Dorong Industrialisasi Hijau Indonesia

KEK Jadi Laboratorium Transisi Energi, Dorong Industrialisasi Hijau Indonesia
KEK Jadi Laboratorium Transisi Energi, Dorong Industrialisasi Hijau Indonesia


Mediatama Prakarsa, Jakarta - Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Rizal Edwin Manansang, hadir sebagai panelis dalam Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025 melalui sesi “High-Level Discussion on: Industrialising Indonesia’s Energy Transition” di Jakarta International Convention Centre, Sabtu (11/10/2025).

Forum tersebut menjadi wadah penting untuk membahas strategi Indonesia dalam membangun model pertumbuhan industri berbasis energi bersih yang didukung teknologi ramah lingkungan. Dalam konteks itu, KEK dipandang sebagai katalis utama penerapan energi terbarukan di sektor industri nasional.

Rizal Edwin menegaskan bahwa KEK memiliki peran strategis sebagai ruang uji coba penerapan transisi energi di berbagai sektor.

“KEK bisa menjadi laboratorium untuk menerapkan transisi energi. Beberapa kawasan bahkan sudah memulainya, seperti KEK Kendal yang mengembangkan industri baterai kendaraan listrik (EV), KEK Gresik dengan proyek floating solar panel, serta KEK Nongsa yang membangun data center berbasis energi hijau,” ujarnya.

Pandangan tersebut sejalan dengan fokus forum yang menitikberatkan pada industrialisasi berorientasi energi bersih dan infrastruktur hijau, termasuk peluang insentif fiskal dan nonfiskal untuk menarik investasi hijau di dalam KEK.

Asisten Deputi Bidang Percepatan Transisi Energi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Farah Heliantina, menambahkan bahwa energi bersih dapat menjadi pilar utama industrialisasi hijau di Indonesia.

“KEK berperan penting memperkuat sinergi dengan agenda transisi energi, sehingga dapat menjadi pilar hilirisasi industri hijau nasional,” jelasnya.

Farah juga menekankan perlunya penguatan ekosistem pendukung, mulai dari kapasitas pasokan energi bersih, infrastruktur efisien, hingga konektivitas antar kawasan industri, logistik, dan sistem digital agar kompetitif secara global.

Dari sisi penyedia energi, PT PLN (Persero) menilai bahwa percepatan penerapan energi bersih di kawasan industri dan KEK membutuhkan sinergi lintas sektor serta kebijakan terintegrasi, terutama dalam aspek distribusi energi, perizinan, dan pembiayaan proyek hijau.

ISF 2025 pun menjadi momentum memperkuat kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan sektor swasta dalam mewujudkan transisi energi inklusif dan berkelanjutan. Melalui peran strategis KEK, Indonesia terus melangkah menuju ekosistem industri hijau yang tangguh, efisien, dan berdaya saing global. *

Follow Mediatama Prakarsa untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel

Type above and press Enter to search.