TpzoBSM0TUOlTpAoBSW9GUC9GA==

Sukatani Guncang Weekend Destroy: Punk Purbalingga Hangatkan Moshpit Cepu!

Sukatani Guncang Weekend Destroy: Punk Purbalingga Hangatkan Moshpit Cepu!
Sukatani Guncang Weekend Destroy: Punk Purbalingga Hangatkan Moshpit Cepu! ((Ist)


Mediatama Prakarsa, Blora - Kota Cepu bergetar lewat teriakan distorsi dan dentuman moshpit yang memanas.

Grup punk fenomenal asal Purbalingga, Sukatani, menjadi magnet utama dalam hajatan musik cadas bertajuk "Weekend Destroy: Moshpit Mayhem", yang digelar di jantung kota oleh komunitas musik lokal bersama STTR Ronggolawe.

Tak tanggung-tanggung, tujuh lagu dibawakan Sukatani tanpa ampun—mulai dari “Solidaritas”, “Semakin Tua Semakin Punk”, “Tumbal Proyek”, hingga ditutup klimaks lewat “Gelap Gempita”.

Suasana makin membara, crowd surfing dan circle pit pun tak terhindarkan.

“Ini bukan sekadar konser. Ini ajang silaturahmi lintas generasi antara para pegiat dan pecinta punk-metal di Cepu,” ujar Haydar Nur Auliya, ketua panitia sekaligus mahasiswa STTR Ronggolawe.

Acara ini sempat terhenti beberapa tahun akibat pandemi, namun kini kembali hadir lebih garang dan matang.

“Ini event kelima. Kami yang muda-muda belajar dari para senior, biar regenerasi jalan tapi tetap ada arahan,” tambah Haydar.

Meski tiket ludes dan panggung bergemuruh, ada sedikit rasa kecewa di kalangan penonton. Saat teriakan “Bayar... Bayar... Bayar!” menggema, Sukatani justru tak menyanyikan lagu ikonik tersebut.

Zaenal Rifai, penggemar fanatik musik underground, melontarkan kekecewaannya.

“Lagu itu semacam anthem buat kami. Kenapa nggak dibawain? Ada tekanan dari aparat atau apa? Ini Cepu, bukan Blora!” sindirnya.

Selain Sukatani, acara juga diramaikan oleh band cadas dari berbagai kota: Killer of God, Ashgore (Semarang), Diesucktion, Non Block, Bebas Pukul (Bojonegoro), Necroclysmic, Cryptogod, Four Syndicate, Stupid Reality (Cepu), Respect Parent dan Differents dari Tuban.

Weekend Destroy bukan hanya panggung musik keras. Ini adalah panggilan untuk tetap seduluran, jaga solidaritas, dan merawat api perlawanan dalam musik underground. (Fajar)

Follow Mediatama Prakarsa untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel

Type above and press Enter to search.